Ketua DPRD Bartm, Nur Sulistio. (Lah)
TAMIANG LAYANG (Kalteng Jejak Kasus) - Sebanyak 9 (sembilan) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Barito Timur kunjungi kantor perusahaan pertambangan PT Timbawan Energi Indonesia (TEI) di Desa Karang Langit, Kecamatan Dusun Timur.
Sembilan anggota DPRD Bartim itu yakni Ketua DPRD Bartim Nurs Sulistio, didampingi Wakil Ketua Andreas Depe, serta anggota, H Zain Alkim, H Rumli, H Ahmadi, Winda Sari, Adolina Sendol dan Rina.
Ketua DPRD Bartim Nur Sulistio mengatakan, pihaknya mengunjungi Kantor PT TEI sebagai langkah awal sebelum melaksanakan agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama masyarakat Desa Gumpa yang sebelumnya bersurat.
"jadi ini langkah awal, sebelum kita melaksanakan RDP. Kita mendengarkan dulu terkait aktivitas dan kegiatan pertambangan dan yang sudah dilaksanakan. Kita ingin perusahaan dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman dan masyarakat juga tidak dirugikan," katanya di Karang Langit, Rabu (9/1/2023).
Nur juga menyampaikan masukan ke Manajemen PT TEI untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat, terutama terkait kebutuhan air bersih.
"Kami juga minta agar warga lokal (non skill) juga bisa dilakukan kebijaksanaan sehingga bisa direkrut sebagai karyawan. Dan tadi ketika dibuka data ada total 79 karyawan dan 9 adalah dari luar. Dan dari lokal Desa Gumpa berjumlah 32 orang," kata politisi Partai Golkar itu.
Dia pun sangat mengapresiasi dan bersyukur bahwa pekerja yang ada di PT TEI didominasi pekerja lokal yaitu masyarakat Barito Timur, sedangkan yang bukan pekerja dari lokal hanya sedikit.
Nur juga menegaskan, pihaknya juga sempat mempertanyakan terkait aduan masyarakat terkait dugaan limbah. Terkait itu, kata Nur, pihak perusahaan menjelaskan bahwa , perusahaan telah melakukan kajian analisa bahwa tidak pernah dilakukan pembuangan limbah ke lingkungan sekitar apalagi sungai tapi masuk dalam kolam pengendapan.
"Kita juga menyampaikan ke perusahaan agar memperhatikan lingkungan, yang menjadi perbincangan masyarakat maupun keluhan masyarakat sehingga tidak terjadi lagi," katanya.
Tambah Nur, pihaknya juga akan melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi aduan masyarakat bersama Pemerintah Desa Gumpa dan menyertakan pihak yang memiliki kompetensi.
Ditambahkan Nur Sulistio, pihaknya sangat mengapresiasi dan bersyukur bahwa pekerja yang ada di PT TEI didominasi oleh pekerja lokal yaitu masyarakat Barito Timur, sedangkan yang bukan pekerja dari lokal hanya sedikit.
"Jadi kehadiran (kunjungan kerja) ke PT TEI bukan untuk menghambat siapa pun, tapi lebih kepada harapan agar investasi tetap berjalan dan masyarakat tidak dirugikan," kata Nur.
KTT PT TEI, Andi menegaskan, air sungai keruh bukan dari aktivitas tambang PT TEI, karena PT TEI sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi nilai nilai dan norma serta aturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
*Kita dari PT TEI tidak pernah membuang air tambang ke sungai," kata Andi.
Andi menduga, kemungkinan air sungai keruh akibat pembuangan air dari tambang lain. Dan mungkin terkait Adanya eks galian tambang yang dibiarkan. (Lah) |
Social Header